Persoalan tentang pengangguran kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak yang negatif bagi negara-negara berkembang. Sekarang ini masalah tenaga kerja jauh lebih sulit dari pada zaman Depresi Besar ( Great Depression). Pengangguran dapat kita bedakan menjadi dua kelompok yaitu pengangguran yang secara terbuka dan terselubung . Pengangguran terbuka yaitu orang-orang yang tidak mau menerima perkerjaan yang sebarnya mereka bisa peroleh karena mereka memiliki cara lain dalam memperoleh kebutuhannya. sedangkan Pengangguran terselubung yaitu : suatu kesenjangan antara beban tugas dan sumber daya. Sepintas terlihat bahwa semua perkerja terdayagunakan, tetapi kenyataannya banyak waktu yang disia-siakan oleh para perkerja dengan melakukan kegiatan yang tidak produktif pada saat jam kerja.
Masalah ketenagakerjaan di negara-negara Dunia mempunyai dampak dan implikasi yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan negara- negara maju. Oleh karena itu , setiap upaya pemecahannya memerlukan bermacam-macam pendekatan yang rumit dibandingkan dengan kebijakan yang dipraktikkan oleh negara-negara maju dalam rangka menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya pagi para warganya. Penyebab timbulnya pengangguran di negara-negara Dunia semua selalu berkaitan dengan kerapuhan mental manusia yang diakibatkan oleh buruknya lingkungan dan taraf hidup warisan penjajah.Untuk itu diperlukan kerjasama antar negara berkembang dengan negara maju dengan melibatkan penciptaan lapangan kerja sebagai tujuan pembangunan ekonomi dan sosialnya yang paling pokok.
Di negara berkembang semakin tinggi pendidikan seseorang , maka semakin besar kemungkinan ia akan menganggur.Penyebabnya adalah mereka yang tidak terdidik tidak akan makan jika tidak berkerja , sehingga mereka melakukan apa saja demi sesuap nasi.Sedangkan mereka yang mempunyai pendidikan lanjutan , apalagi sampai kejenjang Universitas mereka hanya mau berkerja jika memberi uang, status, dan kepuasan yang relatif tinggi.
Dimensi yang paling menyedihkan dar masalah ketenagakerjaan di negara Dunia ketiga adalah tingginya tingakat pengangguran pada usia antara 15 -24 tahun. Pengangguran yang terjadi dikalangan pemuda itu terjadi di antara yang berpendidikan dan yang tidak berpendidikan . Para pemuada yang menganggur itu cenderung berada pada daerah perkotaan. Banyak diantaranya merupaka migran dari desa, dan harapan mereka untuk mendapatkan sebuah perkerjaan yang layak sangat tinggi, bahkan sangat tidak realistis.Akibatnya ,laju pertumbuhan di negara berkembang sangat pesat , dan memanbah tekanan penyediaan lapangan kerja.Jika tidak di atasi, cepat atau lambat akan menggangu keseluruhan usaha pembangunan di negara Dunia ketiga . Tekanan pengangguran para pemuda itu terkesan tidak seberapa, karena banyak anak-anak dibawah umur yang membanting tulang .
sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar