Sabtu, 02 Oktober 2010

bisnis MLM ( multi level marketing)

Bisnis MLM merupakan salah satu sumber penghasilan terbaik ,karena ada banyak orang yang menghasilkan arus kas yang relatif permanen di bisnis MLM.  Bahkan salah satu kelebihannya dibandingkan jenis usaha lain, arus kas itu bisa meningkat secara eksponensial. Artinya bukan meningkat secara gradual, tetapi naik dengan lonjakan seperti deret ukur, bukan deret hitung. Memang banyak distributor MLM yang penghasilannya rendah atau bahkan tidak cukup untuk tutup poin (TUPO), yaitu kewajiban untuk berhak menerima bonus dari jaringannya. Tetapi hal ini juga berlaku untuk bisnis apa pun, termasuk bisnis Internet. MLM  juga menawarkan peluang yang setara. Tidak ditentukan oleh ras, jenis kelamin, agama, usia, tingkat pendidikan atau syarat lainnya.
   
  MLM juga,akan memberi imbal jasa yang sepadan kepada distributor yang aktif dan mampu membangun jaringan lebih baik dibandingkan distributor lain, termasuk sponsornya.Yang menentukan suksesnya seseorang di bisnis MLM ini, adalah pengetahuannya, kemauannya, dan kemampuannya untuk selalu mengembangkan dirinya. Lalu dia harus memiliki banyak impian yang dituangkannya dalam daftar atau buku impian. Impian itu haruslah cukup besar dan menantang.Misalnya Anda tidak boleh menginginkan income sebesar Rp.50 juta per bulan, tetapi prospek Anda memiliki impian yang jauh lebih tinggi, misalnya Rp.100 juta atau bahkan Rp. 1 miliar per bulan.
Tetapi impian Anda itu janganlah hanya sekedar sebuah khayalan. Misalnya Leader terbaik di bisnis MLM saat ini mampu memiliki penghasilan Rp.1 miliar s/d Rp.2 miliar per bulan, maka adalah berlebihan apabila Anda memimpikan penghasilan sebesar Rp.1 triliun per bulan.
 Dengan menetapkan besarnya impian ini, Anda harus melihat bisnis MLM mana yang memungkinkan Anda merealisasikan impian Anda dalam jangka waktu yang Anda tetapkan itu. Syarat lain yang mendukung terealisasinya impian Anda ini adalah, keyakinan bahwa suatu saat, entah kapan, impian itu pasti wujudnya menjadi penuh. Asal Anda tetap meyakininya dan tidak pernah berhenti.


persamaan :
- bekerja sebagai tim
- ada struktur kepengurusan/ pelembagaan
- ada pimpinan
- ada aturan yang berlaku secara internal
- ada aturan manajemen
- ada visi misi perusahaan/ organisasi
dll

Perbedaan :
- tidak adanya adanya sistem penggajian
- jika datang terlambat ke kantor perusahaan, potong gaji, kalo terlamabat "ngantor" di lembaga, gak ada pemotongan gaji
- di perusahaan, tidak ada toleransi ketika seseorang karyawan melakukan kesalahan 5 X
di organisasi, 10 X melakukan kesalahan, masih bisa dimaklumi, organisasi adalah tempat belajar kedua..
dll
materi referensi:
Pengelaman teman-teman

sumber : google.com dan KoperasiJutawan.com.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar